Minggu, 09 Oktober 2016

Memahami Perancangan Jaringan Nirkabel

Perancangan Jaringan Nirkabel

A. Identifikasi Kegiatan Survey 

1.      KoordinatUntuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2.      Zone
Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3.      Channel
Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4.      Noise/derau
Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi empat :
a)      Thermal noise
Terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b)      Intermodulation noise
Terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama.
c)      Crosstalk
Terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula dari microwave.
d)     Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komputer.

B. Kapasitas Jaringan Nirkabel

C. Topologi Jaringan Nirkabel

Berikut ini adalah jenis-jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:

-        Independent Basic Service Set (IBSS)

AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.


-          Basic Service Set
  


Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.

-          Extended Service Set




Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.

-          Paduan BSS dan ESS

D. Mengidentifikasi Interkoneksi Perangkat Jaringan


E. Kondisi Chanel


Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung tandard protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.

F. Interferensi

Berikut ini adalah beberapa sumber noise:-          Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi-          Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena.-          Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima.-          Interferensidari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.-          Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.-          Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
Strategi untuk menanggulangi interferensi-          Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi.-          Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.-          Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.-          Ubah / ganti polarisasi antenna.-          Atur azimuth antenna.-          Ubah lokasi peralatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar